Karawitanadalah seni gamelan dan seni suara yang bertangga nada slendro dan pelog. [1] Kesenian ini terkenal di Pulau Jawa dan Bali. Istilah karawitan berasal dari bahasa Jawa yaitu kata "rawit" yang berarti halus dan lembut. [2] Jadi karawitan berarti kelembutan perasaan yang terkandung dalam seni gamelan.
Gamelan pada karawitan Bali. Foto dikenal sebagai daerah yang kental akan seni dan budaya. Selain memiliki berbagai kesenian tari yang mendunia, Bali juga memiliki pertunjukan musik tradisional, yakni karawitan Bali. Meski identik dengan kultur Jawa, karawitan tak hanya dapat kita temukan di daerah tersebut. Namun juga di berbagai daerah lainnya di Indonesia, termasuk buku berjudul Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Kesenian Karawitan oleh Eka Septiani, karawitan merupakan seni yang mengedepankan kehalusan dan kelembutan. Hal tersebut tercermin dalam teknik permainannya yang halus dan memiliki kerumitan hanya itu, karawitan juga dapat diartikan sebagai ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui media suara, baik vokal maupun instrumental yang berlaraskan slendro atau Musik KarawitanMenurut Hanun Adhaninggar dalam buku Musik Tradisional, berdasarkan bentuk dan fungsinya, karawitan dapat dibagi menjadi tiga jenis, antara lainJenis karawitan ini menyajikan berbagai nyanyian yang dikenal dengan tembang. Adapun penyanyi yang membawakan tembang dalam karawitan disebut dengan pesinden penyanyi wanita dan wiraswara penyanyi pria.Sesuai dengan namanya, jenis karawitan ini menyajikan pertunjukan alat musik, yakni gamelan. Pergelaran karawitan secara umum dapat digolongkan menjadi dua macam, yakni karawitan pakurmatan dan karawitan karawitan ini merupakan gabungan antara karawitan vokal dan karawitan instrumental. Pertunjukan karawitan yang satu ini menyajikan unsur vokal dan unsur instrumental secara Bali. Foto Kanal Bali/ BaliKarawitan erat kaitannya dengan penggunaan gamelan. Di Pulau Dewata, gamelan disebut dengan gambelan. Menurut buku Ensiklopedi Mini Karawitan Bali karya Pande Made Sukerta, perkembangan karawitan Bali terjadi secara signifikan pada periode 1970 hingga berkembangnya zaman, keberadaan karawitan Bali menyebar di penjuru Pulau Dewata. Melansir laman saat ini hampir setiap desa di Bali memiliki gamelan. Setidaknya dalam satu desa dapat ditemukan dua hingga tiga gamelan. Adapun jenis gamelan yang berkembang hingga saat ini ialah gong menjawab perkembangan zaman, karawitan Bali juga mengalami pengembangan komposisi unsur musik. Dibandingkan versi lawas, karawitan Bali kini memadukan variasi nada dan melodi yang lebih buku Seni Budaya untuk SMA/SMK/MA/MAK Kelas XII oleh Agus Budiman, dkk., karawitan Bali menerapkan notasi dasar atau notasi dingdong. Notasi tersebut menggunakan lambang bahasa Kawi atau bahasa Jawa berkembangnya zaman, notasi dingdong juga digunakan untuk menotasikan berbagai jenis gending pada gamelan Bali. Bentuk notasi tersebut dapat dikonversikan pada notasi angka. Berikut rinciannyaNdong dibaca dong, merupakan simbol musik nada dibaca deng, merupakan simbol musik nada dibaca dung, merupakan simbol musik nada dibaca dang, merupakan simbol musik nada dibaca ding, merupakan simbol musik nada uraian tentang karawitan Bali, semoga bermanfaat!
RadenMachjar Angga Kusumadinata adalah seorang tokoh karawitan Sunda yang menciptakan notasi daminatila pada tahun 1924 dan notasi tersebut lebih disebarluaskan pada kegiatan pembelajaran seni karawitan di daerah Jawa Barat berawal sekitar tahun 1925. Tempo atau tingkat kecepatan musik, sering disebut kecepatan gerak pulsa dalam lagu
  Nglaras. Menyetem, membagi nada tertentu pada qada dan qadar atau keberagaman pencon, menyamakan ia puas klonengan. Dengan cara dilaras ini beleganjur menjadi mak-nyus didengarkan sehingga tak terdengar sumbang blero. Ngukel. Tehnik memainkan melodi gender atau gambang sreg tangan kiri dengan aksi mirip takhlik lingkaran. Misalnya memukul nada 6 1 2 1 tautologis-ulang. Nguthik. Variasi permainan bonang supaya boleh runtut. Nguyu-uyu. Memukul gamelan dengan gendhing-gendhing bonang tanpa disertai radas  muka gender, rebab dan pesindhen. Suntuk sebelum upacara pangih temanten, apabila didalam peralatan itu memakai beleganjur, maka pada waktu pagi tahun telah dibunyikan gending nguyu-uyu. Nitir. 1. tehnik memainkan instrumen kenong dalam jenis gendhing sampak, dimana pada tiap satu nada diisi dengan dau kali tabuhan atau birama kenong; 2. gerak mengaibkan puas tari gaya Yogyakarta. Niyaga. Juru gendang gamelan lihat gamelan Jawa, cinta juga disebut dengan pradangga atau wiyaga. Nyamleng . Penyajian uyon-uyon terutama dengan menggunakan organ tabuhan ngarep lihat tabuhan ngarep dan vokal. Nyigar perangkai. Lembaga dari bilahan saron dan gender yang lembaga penampangnya mirip rotan yang dibelah dua. Bentuk nyigar pengepang ini puas umumntya dipakai pada bilahan saron, sedangkan bilahan gender kuningan atau besi. Ombak. Ombak suara. Ombakan. Bentuk suatu lagu mulai sejak koteng dhalang dengan menggunakan ritual atau yang ditempatkan umumnya pada penutup berpokok suatu terserah-ada. Ombak banyu. Gerak pertukaran nan terletak pada tari putera halus dan dakar gaya Yogyakarta. Ombak berarti ‘ombak’ banyu, banyu berjasa ‘air’. Gerak ini bernama ombak banyu karena plong periode menggagas fisik ke kiri dan ke kanan caruk didahului dengan gerak ke atas sama dengan gerak ombak air. Gerak ini dipakai pada tari Lawung dan adegan-adegan hadapan pada sandiwara radio tari. Ombak banyu wirama rangkep . Gerak ombak banyu lihat ombak banyu nan dilakukan dengan irama rangkap rangkep  yakni dua kelihatannya kian lambat dari ombak banyu biasa. Gerak ini dipakai pada tari putera lembut dan bahadur kecondongan Yogyakarta seperti tari Lawung dan adegan-adegan penghadapan pada drama tari. Ompak . Bagian berasal gendhing lihat gendhing yang ada di cahaya muka sebelum gendhing buku. Biasanya dibunyikan dua kali tetapi bisa pula diulang-ulang menurut kebutuhannya. Ompak-ompak. Sebagaimana embat tatap pada embat. Istilah ini umum digunakan didaerah Yogyakarta. Padhang rembulan. Instrumen yang berbentuk memakai pencu lihat pencu, tetapi yang dibuta mengkilat tetapi puas bagian pencu dan rai saja Pakis. Alat nan digunakan bagi menyergap supaya bilahan saron lihat saron tidak mudah bergeser ke kanan ataupun ke kiri. Palenggahan . Kulit lembu sebesar kebat pinggang yang dipaku pada lawak kanan dan kiri bakal meletakkan kendhang agar boleh terletak seperti mengantung sehingga suaranya menjadi bening. Pangkat ndhawah. Transisi berpunca gendhing lihat gendhing ke bagian ndhawah. Pangkat minggah . Persilihan bermula gendhing tatap gendhing ke bagian minggah. Pangkon. Tempat meletakkan bilahan spesies saron yang dibuat bermula kayu yang bentuknya mirip sobek dengan adegan kanan kiri terdapat hiasan mirip puntalan, puas bagian paruh terdapat semacam lubang berbentuk catur persegi tingkatan sebagai resonator. Pangkon ini memiliki wana kaki, dan nan bagus dibuat terbit kayu nangka. Pangrawit . Sama dengan pradangga lihat pradangga. Panungul. Logo nada di dalam gamelan lihat gamelan. Untuk pencatatannya biasa diganti dengan poin 1. Nada penunggul namun terdapat  pada gamelan laras pelog. Papa rara. Orang nan belajar memainkan gamelan di mana manusia tersebut kadang-kadang belum perantaraan mempelajari kaidah-mandu memukul klonengan, sehingga pelajaran itu dimulai berusul awal dan menutupi pangkal-dasarnya.    Pasu.  Fragmen got rai lihat rai yang melengkung menghubungkan babak rai dan bau puas variasi pencon. Patalon. Rangkaian beberapa bakal gendhing yang dibunyikan sebelum pertunjukkan wayang dimulai. Untuk wayang di distrik Surakarta memperalat rangakaian  gendhing Patalon dimulai mulai sejak gendhing Cucurbawuk diteruskan Pareanom kemudian diteruskan kembali ladrang Srikaton dan Ketawang Sukmailang, Menyaring-ayakan, Srepegan dan diakhiri dengan Sampak, semuanya pathet Manyura. Koalisi tersebut untuk wayang kulit purwa. Patapukan. Tatap wayang masker. Pathet. Menunjukkan tinggi rendahnya nada suatu lagu atau gendhing dan sekali lagi mewatasi menanjak turunnya irama. Pelemahan. Punggung berbunga macam bilahan yang bagian perdua. Pelog . Logo irama didalam gamelan tatap beleganjur. Bikin pencatatannya biasa diganti dengan nilai 4, nada pelog hanya terletak plong gamelanl aras pelog lihat laras pelog. Pemacu kandha . Tukang baca pemaca bacaan ceritera kandha pada sandiwara bangsawan tari wayang wong kecondongan Yogyakarta. Ahli baca ini duduk deretan terdepan. Bahasa Jawa Krama hierarki, kecil-kecil untuk pemaca kandha lihat pemaos kandha.   Pemangku lagu . Instrumen nan bertugas menyanyikan lagu kunci atau balungan tatap balungan. Yang termasuk pemangku lagu ialah saron, demung, peking dan slenthem.   Pemangku nada. Perangkat yang bertugas menggunakan kendhang privat bentuk gendhing lihat gendhing dan menunjukkan tipe irama, yang terdaftar pemangku irama ialah  kethuik, kenong, kempul dan gong. Pemurba irama. Instrumen yang memimpin atau menentukan lagu, instrumen yang bertuigas sebagai pemurba lagu yaitu rebab, gender, dan bonang. Pencon . lagu pencu. Pencu . Penggalan yang menonjol berbentuk ½ buntar telur yang terletak pada bagian atas berasal kenong, bonang, kethuk, kempyang, slentho, kempul, kenung, bendhe. Pengirit. Makhluk yang mempunyai jabatan menganjuri sekelompok juru gendang beleganjur di Keraton. Penitir . Instrumen palu puas gamelan monggang tatap beleganjur monggang bentuknya  mirip dengan bonang saja  agak besar invalid, berjumlah 3 pencon tatap pencu, disusun berjajar di atas rancakan lihat rancakan dengan nada 1,6 dan dipukul oleh 3 orang. Penonthong. Instrument pemukul  pada klonengan monggang tatap gamelan monggang, bentuknya mirip dengan kenong doang kira kecil, jumlahnya 2 biji zakar dengan nada 4 dan 7 pelog dan dagangan. Penthat. Episode punggung dari bathokan lihat bathokan. Penyenther . Tukang tari nan memimpin jalannya pertunjukkan pada tari Dhoger khususnya di daerah Giri Kidul. Penari itu membawa aba-aba gendhing atau penayub lainnya,sering pula berfungsi sebagai pawang lihat pawang. Pesindhen. Vokalis puteri, caruk pula disebut waranggana. Pethat. Tiruan sisir yang dibuat dari bawak atau sapi, ditatah diberi warna prada dan diberi hiasan ketep dan mote, dipasang puas bagian belakang irah-irahan taris pada tepen lihat tepen. Pi. Singkatan mulai sejak pitu, yaitu nada tujuh atau dalam gamelan disebut komoditas. Pidih. Bahan solek ataupun make-up plong wayang kelitik wong yang warnanya hitam. Fungsinya untuk memberi kejelasan pada bagian-bagian yang perlu diberi warna hitam. Pilesan. Variasi kedua permainan kendhang batangan untuk irama 3. Pindhah pathet . Transposisi. Pindharsa . Tanjak lihat tanjak yang pertama pada penutup babak merong lihat merong dari suatu lagu gamelan atau gendhing lihat gendhing. Pipi. Bagian samping yang mencembung mulai sejak instrumen  kemanak lihat kemanak tempat jatuhnya alat pemukul. Pipilan . Berpunca alas kata pipil yatiu suatu pekerjaan mengambil sesuatu perlahan-lahan sedikit dilakukan secara kontinyu. Pipilan pada bonang dimaksudkan menapuk suatu persatu. Placak . Tempat dudukan penyangga kendhang, berbentuk tikungan-kelukan kanan dan kiri diberi selerang mirip  ikat pinggang sebagai penyangga bila kendhang diletakkan. Plajaran. Bentuk gendhing dimana tiap-tiap balungan pokok disertai pukulan kenong nan genap disertai birama kempul. 2 2 2 1 3 2 1 2 balungan pokok falak n/p n/p kaki langit/p n/p n/p pukulan kenong n dan kempul p. Playon. lihat plajaran. Plesedan. Memukul kenong enggak sesuai dengan nada balungan tatap balungan dengan pamrih untuk memberitahukan bahwa akan diganti variasi lagu yang telah diualang.   Karawitanadalah seni musik tradisional Jawa dengan peralatan yang lengkap dan telah berkembang secara turun-temurun sesuai dengan perkembangan jaman dan tidak meninggalkan keasliannya. Perangkat peralatan musik tradisional itu disebut Gamelan, yang terdiri dari bermacam-macam alat atau ricikan SEJARAH KARAWITAN JAWA Salah satu kesenian yang dimiliki bangsa Indonesia adalah Seni Karawitan Jawa. Bagi masyarakat awam biasanya suka menyebutnya sebagai musik gamelan. Karawitan adalah kesenian musik tradisional Jawa yang mengacu pada permainan musik gamelan. Kesenian karawitan ini dikemas dengan alunan instrumen dan vokal yang indah sehingga enak untuk didengar dan dinikmati. Image ISI Yogyakarta Karawitan berasal dari kata “rawit”, yang dalam bahasa Jawa berarti rumit/ berbelit-belit. Namun kata “rawit” juga dapat berarti halus dan indah. Karawitan ini dikatakan rumit karena merupakan perpaduan berbagai instrumen gamelan yang berlaras nondiatonis yang digarap menggunakan sistem notasi, warna suara, dan ritme sehingga menghasilkan suara yang indah dan enak untuk didengar. Sehingga pengertian karawitan bisa diartikan sebagai suatu karya seni yang memiliki sifat yang halus, rumit, dan indah. Seni Karawitan di bagi 3, yaitu Karawitan Sekar yaitu salah satu bentuk kesenian yang dalam penyajiannya lebih mengutamakan terhadap unsur vokal atau suara manusia. Karawitan sekar sangat mementingkan unsur vokal. Karawitan Gending yaitu salah satu bentuk kesenian yang dalam penyajiannya lebih mengutamakan unsur instrumental atau alat musik. Karawitan Sekar Gending yaitu salah satu bentuk kesenian yang dalam penyajiannya terdapat unsur gabungan antara karawitan sekar dan gending Gamelan sendiri merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat Jawa dari dulu hingga sekarang. Terlihat dari kesenian dan budaya Jawa yang tidak lepas dari alat musik satu ini. Beberapa kesenian tradisional Jawa yang menggunakan alat musik gamelan seperti wayang, seni tari, dan seni teater seperti ketoprak, wayang uwong orang, dan masih banyak lagi, salah satunya adalah kesenian karawitan. Kesenian karawitan ini merupakan kesenian yang sangat terkenal di masyarakat Jawa dan Indonesia sebagai salah satu warisan seni dan budaya yang kaya akan nilai historis dan filosofis. Sebagai bangsa besar yang memiliki keragaman budaya, sudah sepantasnya kita melestarikan kesenian yang dimiliki bangsa Indonesia. Salah satu perguruan tinggi yang memiliki program studi Seni Karawitan Jawa adalah Institut Seni Indonesia ISI Yogyakarta. Program Studi Karawitan merupakan lembaga pendidikan tinggi seni yang berfungsi sebagai pusat informasi, studi, pelestarian, dan pengembangan seni karawitan Seni Karawitan Jawa – Padamu Negeri Nadatersebut dalam istiah lan disebut dengan nada uparenggaswara ( Sunda ). Contohnya nada pamiring atau nada meu ( 2 + ) Bungur atau anda ni ( 3- ) pananggis ataunada teu ( 4 + ) serta sorong ataunada leu ( 5 + ). 2# Karawitan Jawa : Notasi yang digunakan untuk gending ataukarya musik Jawa adalah nada Kepatihan, yangdiciptakan oleh R. M GAMELANJAWA DAN GENERASI MUDA 1. Perkembangan Seni Karawitan Gamelan Jawa merupakan seperangkat instrumen sebagai pernyataan musikal yang sering disebut dengan istilah karawitan. Karawitan berasal dari bahasa Jawa rawit yang berarti rumit, berbelit-belit, tetapi rawit juga berarti halus, cantik, berliku-liku dan enak.

Karawitanberasal dari bahasa Jawa rawit yang berarti rumit, berbelit-belit, tetapi rawit juga berarti halus, cantik, berliku-liku dan enak. Kata Jawa karawitan khususnya dipakai untuk mengacu kepada musik gamelan, musik Indonesia yang bersistem nada non diatonis (dalam laras slendro dan pelog) yang garapan-garapannya menggunakan sistem notasi, warna suara, ritme, memiliki fungsi, pathet dan

notasimusik Barat menjadi bagian yang sangat penting dari budaya musik mereka. Sebuah partitur yang berisi notasi permainan semua instrumen musik dan/atau vokal dalam ansambel tertentu sudah cukup untuk disebut sebagai komposisi musik. Menurut Becker, notasi musik adalah teknologi Barat yang mengimplikasikan teorinya sendiri.
Didalam karya seni termasuk seni karawitan Jawa melekat adanya tujuan atau maksud dari penciptaannya. Maksud tersebut tentu harus dapat terkomunikasikan kepada orang lain. Komunikasi antara pencipta atau penyaji dengan penontonnya itulah yang disebut kegiatan apresiasi. Senimusik tradisional atau musik etnis dari Sunda, Jawa, dan .
  • 4ifcimq6u7.pages.dev/60
  • 4ifcimq6u7.pages.dev/266
  • 4ifcimq6u7.pages.dev/340
  • 4ifcimq6u7.pages.dev/83
  • 4ifcimq6u7.pages.dev/590
  • 4ifcimq6u7.pages.dev/669
  • 4ifcimq6u7.pages.dev/742
  • 4ifcimq6u7.pages.dev/638
  • 4ifcimq6u7.pages.dev/265
  • 4ifcimq6u7.pages.dev/15
  • 4ifcimq6u7.pages.dev/449
  • 4ifcimq6u7.pages.dev/182
  • 4ifcimq6u7.pages.dev/897
  • 4ifcimq6u7.pages.dev/899
  • 4ifcimq6u7.pages.dev/698
  • pada seni karawitan atau seni musik jawa notasi disebut