ernahkah Anda membayangkan bagaimana mengelola perusahaan yang sangat kompleks? Bayangkan jika Anda mengelola perusahaan multinasional multinational corporation, yaitu perusahaan yang beroperasi di lebih dari satu negara. Sebagai contoh, Coca-Cola menjual minumannya di lebih dari 200 negara di dunia. Perusahaan tersebut mempunyai karyawan di seluruh dunia. Coca-Cola menawarkan lebih dari jenis minuman, mulai dari minuman air soda, jus, air, minuman kesehatan, dan lainnya. Coca-Cola memberikan 1,7 miliar pelayanan setiap harinya di seluruh dunia. Coca-Cola mempunyai 275 partner pembotolan di seluruh dunia. Perusahaan multinasional semacam itu menghadapi lingkungan yang sangat berbeda dari satu negara ke negara lainnya atau dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Lingkungan tersebut mencakup budaya yang berbeda, bahasa yang berbeda, pemerintah yang berbeda, mata uang yang berbeda, dan banyak lainnya yang berbeda. Pertanyaan yang mungkin muncul dalam benak kita adalah bagaimana menjalankan perusahaan dengan situasi seperti itu. Satu kata kunci yang menjadi rahasia kesuksesan Coca-Cola, perusahaan lain, atau organisasi lain, yaitu manajemen. Perusahaan tersebut mempunyai manajemen yang bagus. Manajemen yang bagus tersebut bisa mengelola perusahaan atau organisasi yang sangat kompleks sekalipun. Kata manajemen barangkali lebih dikenal melalui kata manajer, yaitu orang yang melakukan kegiatan manajemen. Manajer dikenal karena gajinya atau penghasilannya yang selangit atau kehidupan glamornya dan tentunya kisah kesuksesan mereka mengelola perusahaan. Beberapa contoh nama manajer barangkali bisa disebutkan, seperti Steve Jobs pendiri Apple, Bill Gates pendiri Microsoft, William Esner Walt Disney, atau Lou Getsner IBM. Dari Indonesia, ada Tanri Abeng atau Dahlan Iskan Jawa Pos. Di samping nama-nama yang disebutkan, masih banyak orang lain yang pada P PE NDA HULUA N
PengertianKoperasi Menurut UU No. 25 1992: Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang beradasarkan atas azas kekeluargaan.
. Asas-Asas Bimbingan dan Konseling Menurut Prayetno (2009:115), asas-asas bimbingan dan konseling yaitu asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kekinian, kemandirian, kegiatan, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, alih tangan dan tut wuri handayani. Adapun penjelasan mengenai asas-asas tersebut adalah sebagai
.